Per 1 April 2020 Bintuni Sudah Membatasi Aktifitas Orang Keluar Masuk

oleh -51 views

Sinarpapua.news,Bintuni – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni terus berupaya meningkatkan pelayanan pemeriksaan terkait manusia yang keluar masuk Bintuni.

Bupati Teluk Bintuni saat memberikan keterangan Pers bahwa Per tanggal 1 April 2020, Teluk Bintuni secara menyeluruh sudah ketat dan membatasi manusia keluar masuk Bintuni.

” Setiap orang harus bertanggung jawab terhadap hidupnya, oleh karena itu siapa saja tidak bisa menyalahkan orang lain, kita harus ikuti arahan Pemerintah dengan melakukan social distancing atau tinggal dirumah saja kalau tidak ada keperluan penting, kalaupun harus keluar rumah maka selalu menjaga jarak itu juga sangat penting ”

” Saya pada hari ini sudah manyiapkan instruksi Bupati untuk sebagai landasan kerja kita semua yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni ini, antara lain bahwa, dalam waktu dekat ini kita akan membatasi orang yang keluar masuk Bintuni, terutama yang masuk ”

Untuk aturan itu akan berlaku pada tanggal 1 April 2020 secara umum di wilayah kabupaten teluk Bintuni, ini juga kita perlu sosialisasikan ke masyarakat luas supaya masyarakat tidak takut, tidak resah akan tetapi mari kita ikuti anjuran Pemerintah untuk kebaikan kita bersama, kita belajar dari kejadian kejadian dari negara luar yang mungkin menganggap remeh akan hal ini maka akibatnya sudah banyak yang korban, kita juga akan terus berkoordinasi dengan pihak provinsi terkait langkah langkah selanjutnya, begitupun juga dengan pusat tentunya, dan juga bantuan bantuan  peralatan alat pelindung diri sudah kita koordinasikan untuk mendatangkan barang tersebut ” terang Bupati Kasihiw

” Kepada masyarakat, saya ingin sampaikan bahwa Pemerintah kabupaten Teluk Bintuni bekerja keras dan sangat peduli akan hal ini ”

” Dan kepada teman teman wartawan saya juga ingin menyampaikan supaya mari kita semua mendukung kerja satgas, jadi informasinya harus satu pintu, semua kita sudah serahkan ke satgas untuk memberikan informasi yang jelas ”

Bupati berharap ” dengan kesiapan ini masyarakat percaya bahwa pemerintah sudah melakukan sesuatu, pemerintah tidak tinggal diam, kita bekerja terus, dan kepada para tokoh tokoh agama dan tokoh adat tokoh pemuda serta tokoh perempuan, mari kita saling membantu, kita bantu Tim Satgas Covid 19 Bintuni untuk bisa bekerja maksimal ”

Saya juga ingin menambahkan khusus kepada tokoh tokoh agama jangan ada kesalahpahaman  bahwa upaya yang dilakukan  oleh pemerintah ini bukan melarang aktifitas beribadah di tempat tempat ibadah seperti masjid dan geraja, tetapi untuk sementara agar kegiatan – kegiatan keagamaan yang membuat jamaah atau ummat berkumpul dalam jumlah yang banyak sebaiknya ditiadakan untuk sementara waktu, Covid 19 tidak pilih kasih, pendeta bisa kena, presiden bisa kena, Ulama juga bisa kena, siapa saja bisa berpotensi terjangkit virus ini, oleh karena itu kita hindari itu semua.(SL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *