Sinarpapua.news,Bintuni – Pembukaan Sidang ke-13 Klasis GKI Teluk Bintuni dihadiri Wakil Bupati teluk bintuni Matret Kokop SH, Plt Sekda teluk bintuni Frans N Awak, ketua sinode GKI di Tanah Papua beserta jajaran dan juga seluruh delegasi jemaat se-Klasis Bintuni yang berkesempatan mengikuti Sidang Klasis, selasa gedung gereja Via dolorosa 18/10/2022.
Sambutan Bupati teluk bintuni yang dibacakan oleh wakil bupati Matret Kokop dirinya mengatakan ” ada banyak parameter yang dipakai orang untuk mengukur sejauh mana keberhasilan orang percaya dalam membangun dan menata layani gereja, banyak yang menilai kesuksesan pelayanan dari banyaknya jumlah jemaat, fasiltas dan lain sebagainya padahal, pada dasarnya gereja merupakan persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang dipanggil untuk melaksanakan tri tugas gereja yakni koinonia (bersekutu), marturia (bersaksi) dan diakonia (melayani) dalam menjalankan misinya untuk mengabarkan kabar baik, oleh sebab itu, gereja yang hidup dan bertumbuh adalah gereja yang menjalankan tiga panggilannya secara mandiri di tengah jemaat secara seimbang dengan menjadikan kasih Kristus sebagai penggeraknya.
Dengan keseimbangan dan kemandirian dalam menjalankan tri tugas gereja dengan berlandaskan kasih inilah, maka gereja diharapkan dapat menyentuh semua aspek kehidupan jemaat baik jasmani maupun rohani sehingga pelayanan gereja menjadi sebuah misi holistik. Dengan didasari oleh kasih-Nya, saya menyambut baik dan memberi apresiasi kepada GKI Klasis Teluk Bintuni yang melaksanakan Sidang ke – 13 klasis GKI di bawah sorotan tema Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja.
Dengan berlandaskan kasih Kristus yang menggerakkan persekutuan, kesaksian dan pelayanan gereja Tuhan di klasis bintuni, kiranya pesta iman ini dapat menjadi forum evaluasi lima tahun pelayanan bagi Badan Pekerja Klasis dan dapat menyusun pokok-pokok pikiran strategis yang kemudian diterjemahkan dalam program kerja Klasis GKI bintuni, saya merindukan melalui sidang GKI di Tanah Papua ini khususnya klasis bintuni dapat
menjadi gereja yang dewasa, misioner dan mandiri serta lebih dialogis pada situasi perkembangan di masyarakat dengan sikap positif, kritis, kreatif dan realistis dengan tetap mengedepankan semangat kasih sebagai pengikat yang mempersatukan, ujar Bupati.
Melalui sidang klasis ini semoga terpilih Badan Pengurus Klasis GKI Bintuni yang bertekad kuat menjalankan kepercayaan dari Tuhan dan jemaat untuk menatalayani pekerjaan Tuhan di Klasis
Bintuni dengan baik untuk mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan, sejalan dengan itu, perkenankanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini untuk terus mengajak segenap warga jemaat GKI di Tanah Papua terutama klasis bintuni untuk bersinergi bersama pemerintah daerah, kita bersatu padu dan bergandengan tangan membangun daerah ini sesuai hikmat dan kapasitas yang Allah anugerahkan kepada kita masing-masing demi mewujudkan masyarakat teluk bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing.( AL )
