Sinarpapua.news,Bintuni – Peternakan di Indonesia sedang mengalami fase yang kurang baik, ini ditunjukkan dengan munculnya wabah penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi, pertama kali dilaporkan terjadi di kabupaten gresik jawa timur dan kabupaten aceh tamiang provinsi aceh dan kemudian menyebar hingga ke 19 provinsi di Indonesia
Penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak berkuku belah atau genap seperti sapi kerbau, kambing, domba dan babi ini, akan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar yang akan berakibat pada kondisi penurunan produksi dan produktivitas ternak serta berdampak pada putaran ekonomi masyarakat kalangan peternak
Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh virus dan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang sakit, kontak dengan peralatan kandang, kontak orang dan keledai yang masuk di lingkungan kandang serta melalui udara.
Tentang penanganan penyakit mulut dan kuku pada ternak, berdasarkan SK Gubernur Papua Barat nomor 4432/2458/GPP 2022 tanggal 29 Juli 2022 tentang Lockdown dan desinfektan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku di Provinsi Papua Barat, pemerintah kabupaten teluk bintuni melalui dinas pertanian melaksanakan kegiatan survei dan monitoring pengambilan sampel darah untuk penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi, kambing dan babi, Bintuni selasa 05/12/2022.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati Anwar Bauw mengatakan ” kegiatan ini bertujuan untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan ternak di wilayah kabupaten Teluk Bintuni, melalui sumber pengambilan sampel darah pada ternak sapi kambing dan babi, kegiatan ini ditangani langsung oleh petugas ahli dari dinas pertanian teluk bintuni yakni pengambilan sampel darah pada hewan ” .
Untuk penyakit mulut dan kuku pada ternak di bintuni dilakukan dengan besaran 85 pengambilan sampel darah, ini merupakan program nasional dan dilakukan perdana hari ini hingga selesai, kementerian pertanian juga berpesan bahwa pengambilan sampel darah adalah merupakan program nasional dalam rangka pencegahan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
Kegiatan ini harus betul-betul jadi perhatian, kita harus berusaha mengoptimalkan, karena ini adalah menjadi tanggung jawab kita bersama sesuai regulasi dan sebagai acuan kita dari Kementerian Pertanian, ungkap Anwar Bauw.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plh Dinas Pertanian dan Peternakan teluk bintuni I Wayan Sidia, Sekertaris dinas pertanian Abraham Inanosa, beserta staf pada dinas pertanian dan peternakan kabupaten teluk bintuni. ( AL )