Sinarpapua.news,Bintuni – Anggota Majelis Rakyat Papua Barat ( MRPB ) dari unsur perempuan Theres Florensia Ateta ST asal kabupaten teluk bintuni melaksanakan kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat di delapan ( 8 ) kampung wilayah distrik sumuri kabupaten teluk bintuni, distrik sumuri 21/12 2023.
Selaku anggota MRPB yang dipilih dari unsur perempuan dan adat, dirinya sangat termotivasi akan keadaan masyarakat di daerah asalnya yakni distrik sumuri kabupaten teluk bintuni.
Ateta kepada wartawan saat di konfirmasi dirinya mengatakan ” kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat kabupaten teluk bintuni di distrik sumuri kami lakukan di delapan kampung wilayah adat, berbagai aspirasi yang kami terima dari masyarakat dari persoalan listrik penerangan jalan di kampung – kampung hingga persoalan hak ulayat tanah adat yang belum di bayarkan oleh pihak terkait.
Melalui penjaringan aspirasi kali ini saya ingin mengawal betul secara ketat, tentang agar bagaimana aspirasi ini bisa membuahkan hasil yang maksimal, apakah itu di tindak lanjuti oleh pihak pemerintah kabupaten ataupun pemerintah provinsi, tegasnya.
Dari sekian banyak persoalan aspirasi masyarakat yang kami terima ada beberapa yang secara garis besar menjadi perhatian saya dan urgent untuk segera mendapatkan solusi terbaik, saya ingin menjadi jembatan penyambung lidah masyarakat sehingga apa yang dikeluhkan oleh masyarakat dapat saya kawal hingga menjadi sebuah jawaban untuk dibuktikan ke masyarakat.
Persoalan penerangan jalan dan tindak lanjut mengenai pembayaran hak ulayat tanah adat saya rasa menjadi point penting target untuk saya karena ini menyangkut hak orang banyak, terangnya.
Ateta juga menambahkan ” Perusaahan genting Oil ini mau masuk untuk beroperasi, tanah adat sudah dilepaskan dari masyarakat adat, Perda juga sudah ada dan menyangkut dengan galian C dan tanam tumbuh diatas tanah adat, ini yang hingga saat ini belum dibayarkan, sehingga perlu ada pengakuan dan bantuan mediasi dari Pemda atas hak – hak masyarakat adat tersebut ”
Kegiatan penjaringan aspirasi tersebut juga dihadiri oleh para tokoh pemerintah distrik, tokoh adat dan tokoh perempuan serta sejumlah warga masyarakat distrik Sumuri yang berada di wilayah delapan kampung ( AL ).