SinarpapuaNews,Bintuni-Masyarakat Kampung Sidomakmur (RKI) Distrik Aroba, mengaku mendapat ancaman menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sejumlah warga menyebut bahwa mereka diintimidasi untuk memilih pasangan calon Yojoin. Jika tidak, aliran listrik ke rumah mereka akan diputus.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga RKI, kepada wartawan, Minggu (13/10/2024).
Farida menyatakan bahwa beberapa rumah di kampung tersebut sudah mengalami pemutusan listrik karena perbedaan pilihan politik.
“Kami diancam, jika tidak memilih Yojoin, listrik kami akan diputus. Bahkan, kami juga diancam akan dibawa ke kantor polisi,” ujar Farida sambil terisak. “Saat ini, sudah ada delapan rumah yang listriknya diputus hanya karena tidak memilih paslon yang mereka dukung.”
Farida juga menegaskan meskipun intimidasi tersebut semakin gencar, ia dan warga lainnya tetap berpegang pada pilihan mereka untuk mendukung pasangan Daniel-Alimudin.
“Kami ini hanya rakyat kecil. Janganlah kami diperlakukan seperti ini. Namun, biarkan Tuhan yang membalas perlakuan ini,” kata Farida sambil meneteskan air mata, akibat aliran listrik dirumahnya diputus oleh orang suruhan salah satu partai pengusung Yojoin.
Meskipun tekanan terus datang, Farida dan beberapa warga Kampung Sidomakmur tetap dengan prinsip mereka. Bagi mereka, ini bukan sekadar soal pilihan politik, melainkan soal harga diri.
“Walaupun listrik rumah kami diputus dan kami diancam akan dibawa ke polsek, kami tetap berdiri di belakang pasangan Daniel-Alimudin,” pungkasnya.
Peristiwa ini memicu keprihatinan banyak pihak, mengingat hak memilih adalah hak dasar setiap warga negara yang harus dilindungi. Pemutusan listrik sebagai alat tekanan politik jelas melanggar prinsip demokrasi yang seharusnya berjalan dengan jujur dan adil.